Minggu, 06 Mei 2012

Pronouns dan Gerunds


Pronoun
Pronoun atau kata ganti adalah kata-kata yang digunakan untuk menggantikan orang atau benda. Ada 5 jenis kata ganti orang, yaitu yang berfungsi sebagai subject (Subject Pronouns), sebagai object (object pronoun), sebagai adjective (possessive adjectives), untuk menyatakan kepunyaan (possessive pronouns), dan untuk menyatakan refleksi diri (reflexive atau reciprocal pronouns).

1. Subject (Subject Pronouns)
Subject pronoun adalah kata ganti yang berfungsi sebagai subject.
Contoh :
She is my sister.

2. Object (object pronoun)
Object pronoun adalah kata ganti yang berfungsi sebagai object dan diletakkan setelah verb.
Contoh :
I like her.

3. Adjective (possessive adjectives)
Pronoun ini berfungsi sebagai kata sifat, yaitu untuk menerangkan kepemilikan terhadap nouns. (The nouns belong to whom? = nouns itu milik siapa?)
Contoh :
This is my car.

4. Menyatakan kepunyaan (possessive pronouns)
Kata ganti ini juga menyatakan kepemilikan sesuatu benda. Perbedaannya dengan possessive adjectives adalah terletak pada kata bendanya yang tidak disebutkan lagi karena sudah tersirat di dalam kata ganti ini.
Contoh :
This car is mine.

5. Menyatakan refleksi diri (reflexive atau reciprocal pronouns)
Reflexive atau reciprocal pronoun ini digunakan untuk merefleksikan diri dan untuk mengeraskan arti orang atau benda yang diacunya.
Contoh :
I love myself.

Gerunds
Yang dimaksud dengan gerund adalah verb1+ing yang difungsikan sebagai noun (kata benda). Misalnya: killing, receiving, answering, playing, studying, dst. Dalam kalimat, gerund dapat digunakan sebagai subject, object, dan modifier.

1. Gerunds as Subjects
Contoh :
Having a lot of friend is better than having a little.

2. Gerunds as Objects
Jika verb mengikuti verb lainnya atau mengikuti prepositions, maka verb yang mengikuti ini berfungsi sebagai object kalimat.

a. Setelah Verb
Subject + verb + gerund
Contoh :
Aldo likes jogging the garden.

b. Setelah Preposition
Sebelum diikuti oleh gerunds, prepositions (kata depan) biasanya mengikuti verbs, adjectives, atau nouns.

Verbs + prepositions + gerunds
Contoh :
Siska succeed in buying a laptop.

Adjectives + prepositions + gerunds
Contoh :
Jody is accustomed to sleeping in the dark.

Nouns + prepositions + gerunds
Contoh :
My mother possibility of making a cake.

3. Gerunds as Modifiers
Sering kita temukan kalimat yang menggunakan modifier berupa clause (i.e. prepositions + S + V). Jika subject dari main clause dan modifier tersebut sama, subject dari modifier tersebut dapat dihilangkan, tetapi verbnya berubah menjadi gerund.
Contoh :
Besides playing football, I like drinking milk.

4. Penggunaan (Pronoun/noun) sebelum gerunds
Pada pola-pola di atas, sebelum gerund  juga dapat disisipi pronoun dalam bentuk possessive adjectives (i.e. my, your, his, her, its, their, our) atau oleh noun dalam bentuk possessive (i.e. noun+’s, misalnya:  John’s, Rini’s, Indonesia’s, ect).
Contoh :
I am looking forward to your coming next month.


Sumber :

http://swarabhaskara.com/parts-of-speech/pronoun/
http://swarabhaskara.com/parts-of-speech/gerund/

Rabu, 02 Mei 2012

Kalimat Aktif dan Pasif


Kalimat aktif adalah dimana kalimat subjeknya sedang melakukan pekerjaan, sedangkan kalimat pasif adalah dimana kalimat subjeknya tidak sedang melakukan pekerjaan.

Contoh kalimat aktif :

  1. I am reading a book now
  2. She is going to the zoo now
  3. Anton eating a pizza now
  4. We are walking to school now
  5. He is runing to garden now
  6. My father is drinking a coffee now
  7. My sister is smelling the rose passionately
  8. My mother is making a pizza now
  9. He is looking a cat now
  10. Budi is climbing a bus now

Contoh kalimat pasif :

  1. I am reads a book every night
  2. She is go to the zoo every holiday
  3. Anton eats a pizza every morning
  4. We are walk to school every morning
  5. He is runs to garden every sunday
  6. My father is drinks a coffee every morning
  7. The rose smells very fragrant
  8. My mother is makes a pizza every sunday
  9. He is looks a cat the garden every sunday
  10. Budi is climbs a bus every morning
Sumber :
http://swarabhaskara.com/tenses/simple-present-tense-vs-present-continuous-tense/

Senin, 12 Maret 2012

16 Tensis Dalam Bahasa Inggris :

1. Simple Present Tense
Subject + Verb1 + Object + Modifier
Contoh : My brother always goes to school on bicycle

2. Present Continuous Tense
Subject + (Is/Am/Are) + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : He is reading a book now

3. Simple Past Tense
Subject + Verb2 + Object + Modifier
Contoh : Bus started to increase 10 minute ago
Atau
Subject + (Was/Were) + (Adjective/noun) = Jika subject diikuti oleh adjective atau noun
Contoh : She was smart

4. Past Continuous Tense
Subject + (Was/Were) + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : My brother was going to school on bicycle

5. Present Perfect Tense
Subject + (Has/Have) + Verb3 + Object + Modifier
Contoh : Bus has started to increase since 10 minute ago

6. Present Perfect Continuous Tense
Subject + (Has/Have) + Been + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : Bus has been starting to increase since 10 minute ago

7. Past Perfect Tense
Subject + Had + Verb3 + Object + Modifier
Contoh : Andi had gone before you got up

8. Past Perfect Continuous Tense
Subject + Had + Been + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : Fikri has been reading for 2 hour before he go to sleep

9. Simple Future Tense
Subject + Will + Verb1 + Object + Modifier
Contoh : She will go to school 1 hour ago

10. Future Continuous Tense
Subject + Will + Be + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : She will be going to school at 7.30 a.m. tomorrow

11. Future Perfect Tense
Subject + Will + Have + Verb3 + Object + Modifier
Contoh : Bus will have gone to Depok before I came it at 8 a.m. tomorrow

12. Future Perfect Continuous Tense
Subject + Will + Have + Been + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : Bus will have been gone to Depok for more than 15 minute when I came it at 8 a.m. tomorrow

13. Past Future Tense
Subject + ((Was/Were)Going to) + Verb1 + Object + Modifier
Contoh : Bus would go to Depok at 8 a.m. this morning

14. Past Future Continuous Tense
Subject + Would + Be + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : Bus would be go to Depok at 8 a.m. this morning

15. Past Future Perfect Tense
Subject + Would + Have + Verb3+ Object + Modifier
Contoh : Bus would have gone to Depok before I came it at 8 a.m. yesterday

16. Past Future Perfect Continuous Tense
Subject + Would + Have + Been + (Verb1+Ing) + Object + Modifier
Contoh : Bus would have been going to Depok for more than 15 minute when I came it at 8 a.m. yesterday



Sumber :

http://swarabhaskara.com/tenses/tensis/

Rabu, 05 Januari 2011

Etika Bisnis pada Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Etika bisnis pada pasar oligopoli harus di seimbangkan dengan keadaan para pembeli/konsumen sehingga keterikatan permainan pasar yang dilakukan oleh pasar oligopoli tidak harus membuat perubahan harga menjadi mahal jika tidak ada pesaing mereka.

Sumber :

WWW.Wikipedia.com

Etika Bisnis pada Pasar Monopoli

Pasar monopoli (dari bahasa Yunani : monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market). Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Pasar monopoli harus memiliki etika dalam berbisnis yang baik kepada para pembeli untuk menjual barang tersebut dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berekonomi rendah dan pengusaha pendatang baru diberikan kesempatan untuk masuk kedalam pasar.

Sumber :

WWW.Wikipedia.com

Kamis, 09 Desember 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) pada Telkom

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal: Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL). Global Reporting Initietive, yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini. Verite, acuan pemantauan laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000 Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000.
Sebagai contoh perusahaan yang sudah menerapkan CSR adalah Telkom yaitu perusahaan yang beroperasi dalam bisnis TIME, berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi ini bagi kualitas hidup sehingga dapat tumbuh bersama dengan masyarakat. Program Santri Indigo, yang dimulai sejak tahun 2007, menyediakan pelatihan internet bagi 630 santri, guru dan pengelola pesantren. Pada tahun 2007, TELKOM mencanangkan “Bagimu Guru Kupersembahkan”.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/tata-kelola-perusahaan/tanggung-jawab-sosial-perusahaan/

Konflik antara Perusahaan dan Karyawan

Konflik yang menimpa Minarsih dan Hengky Syam sedikit berbeda. Keduanya mengadukan nasibnya pada Komisi I DPRD, karena menganggap menerima perlakuan yang tidak adil dari perusahaan tempatnya bekerja. Mereka merupakan karyawan PT Kayan Putra Utama Coal, yang telah bekerja sejak tahun 2000 lalu dan bertugas sebagai juru masak. Namun sejak bulan Agustus tahun lalu mereka dimutasikan dari mess Separi I ke mess Separi II. Karena jarak keduanya jauh maka mereka menolak untuk dipindah dan memilih berhenti bekerja. Dengan meminta pesangon dan sisa pembayaran gaji serta uang lembur yang menjadi hak mereka. Pihak perusahaan tidak dapat menerima begitu saja, karena menganggap keduanya telah mengkir dari kerjaannya. Dengan alasan ketidakdisiplinan sehingga perlu dibina lebih lanjut. Sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu kami melakukan pembinaan, kata Erwan Agim Direktur PT Kayan Putra. Dengan alasan bahwa masalah kedisiplinan tidak dapat ditolerir maka perusahaan tidak dapat memenuhi sesuai yang diminta keduanya. Selain itu nilai nominal yang diminta dianggap sangat berlebihan.
Permasalahan ini menjadi panjang dan rumit ketika keduanya saling melaporkan pada pihak yang berwenang. Sampai akhirnya masalah ini mendapat putusan P4D (Penyelesaian Perselisihan Permasalahan Perburuhan Daerah) dari propinsi. Namun belum menghasilkan karena keduanya akan meneruskan ketingkat pusat, karena belum mendapatkan keputusan yang sesuai dengan yang diharapkan. Ketidak sepahaman antar keduanya yang terus berlarut-larut. Maka Komisi I DPRD bersama manajemen perusahaan, Pengadilan Negeri, kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja Kukar memfasilitasi pertemuan antar karyawan dan perusahaan untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Keduanya memiliki itikat baik untuk dapat menyelesaikan dengan musyawarah, kata Martin Apuy. Maka mengambil jalan tengah yang terbaik bagi keduanya masih terbuka lebar.
Akhirnya penantian panjang Minarsih dan Hengky Syam telah berakhir. Setelah lebih dari delapan bulan berjuang untuk mendapatkan haknya, kesepakatan perdamaian antar keduanya telah disepakati. Tuntutan berupa ganti rugi pesangon, kekurangan gaji dan upah lembur yang diminta dapat dipenuhi perusahaan. Walaupun tidak sebesar tuntutan semula, namun dengan dipenuhinya hak mereka sebesar Rp 14 juta untuk masing-masing karyawan. Kesepakatan ini membuat lega kedua belah pihak, PT PT Kayan Putra dengan karyawannya Minarsih dan Hengky. Kami menerima kesepakatan ini, pada dasarnya kami ingin menempuh upaya damai, papar Minarsih.
Sebenarnya untuk masalah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara.
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Sumber :
http://maksumpriangga.com/cara-mengatasi-konflik-dalam-perusahaan.html

http://www.dprdkutaikartanegara.go.id/bacawarta.php?id=436